DUKUNG ACEH MASUK 2 REKOR DUNIA TRAINING BAHASA INGGRIS 10.000 PESERTA
Minggu, 11 Desember 2011
Sabtu, 03 Desember 2011
CERITA KU DI ACEH INI
Sebelumnya saya mohon maaf karena saya bukan seorang penulis yang baik, saya cuma ingin mencurahkan segala apa yang ada didalam hati saya. Perkenalkan nama saya Rian, 22 tahun lahir di Medan, SMP dan SMA di Pekanbaru,Riau dan menyeselaikan kuliah di Unsyiah Banda Aceh (Alhamdulillah, 9 semester tamat juga). Saya mengenal Aceh, dari ayah saya sendiri yang berketurunan Aceh.
2006 saya menginjakkan kaki saya ketanah serambi mekkah ini, dengan segala rasa ingin tau saya, tentang tsunami, tentang konflik dan gerakan kemerdekaan, tentang ganja, tentang syariat dan lain-lain.
Hmmm,,, mari kita bahas satu persatu dari hal yang pertama saya ingin ketahui...!!
Ganja, upss… bukan berarti diri saya memakai barang haram begituan,,,!!
Yaa.. diawali dengan mendengar berita bahwa saya akan ke aceh, teman-teman saya dari pekanbaru dan medan, dengan candaanya sudah minta ole-ole barang yang satu ini,, Nah, jujur saya baru tau hal gni dri mereka. Dan saat di aceh, beberapa kali saya mewakili kampus saya pergi ke luar aceh,, juga minta hal demikian. Sesuatu yach.. (kata syahrini). EMAAAANG GAK ADA YANG LAIN APAAA???
Next, tsunami.. yaaa,, ini bukan lagi bencana lokal ataupun nasional, ini bencana dunia,, Positifnya yaaa… Semua mata tertuju pada kita,, (mirip jingle sebuah produk ya??).
Banyak bantuan infrastuktur, rumah, jalan, gedung.. pelajar, mahasiswa, guru dan dosen banyak dapat beasiswa,, banyak keluarga dapat biaya, santunan,, Semua deh yang baik-baik,, Bencana di pantai, yang digunung pun juga dapat bagiannya,, Sangking banyaknya bantuan, banyak juga rakyat aceh terbantu menjadi seorang koruptor. (hayooo.. kalau marah,berarti merasa seperti itu).
Tak bisa dipungkiri, Bagaikan 2 mata uang logam.. Aceh Bangkit, Aceh Berprestasi dan Aceh memiliki segudang problema baru dan PARAH.
Tentang Konflik dan Gerakan Kemerdekaan (Enggg.. i.. Enggggg….)
Nah, hal ini juga menjadi daya tarik tersendiri untuk saya ketahui,, Diawali dari sikap ketidakadilan pemerintah pusat, katanya… sehingga membuat segala aspek petumbuhan tidak berkembang, katanya… dan ini telah terjadi berpuluh-puluh tahun yang lalu, katanya… Padahal rakyat aceh telah menyumbangkan pesawat buat presiden pertama indonesia, Eiittsss.. ini bukan lagi katanya.. tapi kalimat ini selalu menjadi kata kunci bagi para calon pemimpin daerah. (haduuhh,, gak penting x bahas yang satu ini,melihat situasi politik aceh yang sekarang).
Yaaa intinya.. jika Aceh merdeka, apasih yang bisa Aceh ini andalkan??butuh waktu berapa lamaaaaaaa? (Hmm.. bukan maksudnya ngajak perang sama kalian semua ya.. ini mengingat kejadian yang terjadi sekarang ini.. begitu istimewanya aceh di perlakukan oleh Indonesia.. Eeehh, waktu pilkada, sesama kita pula berselisih.. pke ada teror segala lagi, Gak malu apa??)
Lalu Syariat,, Wahh… yang untuk satu ini, gak berani berkomentar ah.. Rasanya semua orang bisa menilainya,, Ada yang bilang, peraturan untuk dilanggar, semakin diatur, semakin dilanggar.. whatever.. yang jelas harus ingat “Habblum minallah dan Habblum minannas”. Semua kembali ke diri sendiri.
Nah,, trus apalagi ni yang kita bahas, tentang yang lain-lainnya??
Saya rasa gak akan ada habis-habisnya.. Lebih baik mari kita sama-sama mencetak sebuah prestasi.. Mencetak sejarah baru, bukannya terus menuntut-nuntut dari sejarah yang telah lalu.. Banyak hal lain yang bisa kita banggakan, Kita buktikan pada dunia bahwa kita bukan hanya kaum yang selalu diberi karena terkena bencana, kita bisa mandiri..
Jujur, aku bukan orang yang terlalu mencintai suatu daerah dimana aku tinggal, tapi aku selalu berusaha menjadi warga yang baik. Sangat disayangkan bila seluruh rakyatnya tidak memperdulikan kesempatan yang diberikan kedaerahnya, untuk melakukan sebuah perubahan...
Di Aceh ini, Kesenian..!!!! Budaya..!!! Ah.., saya rasa itu sudah cukup.. Ini saatnya pembuktian yang lain..
Mungkin sekarang, saatnya kita punya satu ide yang sama, Bagaimana dengan “Pendidikan???”
It’s about “BAHASA”!!!
Bahasa Inggris, bahasa internasional!!!
Bukannya Bahasa itu adalah alat pemersatu bangsa???
Bagitu banyak manfaat yang kita dapat, jika kita, rakyat aceh dapat mengusai bahasa internasional ini.
Dan bayangkan jika ini dilakukan massal oleh 10ribu peserta dan 500 trainer dari sepenjuru dunia, dan kegiatan ini berlanjut hingga satu bulan, dan difollow up terus bertahun-tahun.
Dan apa yang kita lakukan ini, juga mendapat apresiasi besar oleh dunia, mendapat 2 rekor dunia sekaligus, “GUINNESS and AMAZING World Record”
“SEBAGAI DAERAH BERPRESTASI BAHASA INGGRIS TERBESAR DI DUNIA”
Helllooooo…. Kemana aj kita selama ini,, kita itu sudah lolos seleksi panitia Guinness dan Amazing nya loh.. tinggal mengundang mereka datang dan menjalan kan semuanya..
Apa kamu tak berpikir, bahwa seumur hidup, belum tentu kamu bisa mendapat penghargaan dunia ini.. dibidang pendidikan pula..
Sekali lagi Aceh akan dipandang oleh dunia, tapi bukan karena bencana atau hal negatif lainnya, tapi karena sebuah prestasi yang mendunia..
Biarkan lah dulu Pemda, pemerintah daerah, sibuk dengan segala regulasi dan birokrasi yang berbelit-belit, belum lagi urusan Pilkada yang tidak kunjung beres.
Tapi selain itu, rakyat aceh pada kemana????
Oiiiii… Yuuukkk… mari sama-sama kita bergabung, bekerjasama untuk menyukseskan kegiatan ini.
CERITA KU DI ACEH INI
(Aku yakin akan menjadi hal yang membanggakan)
Jumat, 02 Desember 2011
Mister English Club Mendapatkan Penghargaan MURI
Belajar bahasa Inggris yang diikuti oleh 1200 siswa di Alun-alun kota Sigli pecahkan Rekor Muri. |
Sigli Mister English Club (MEC), Minggu (27/3) mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri). Penghargaan tersebut diberikan atas keberhasilannya melaksanakan kegiatan belajar bahasa Inggris terbanyak yang pertama kalinya dilaksanakan di Indonesia.
Penyerahan rekor MURI yang berlangsung di Alun-alun Kota Sigli tersebut diberikan oleh Nardi, tim penilai perwakilan dari Jaya Suprana.
Menurut Nardi, penghargaan spektakuler tersebut layak diberikan kepada MEC. Pasalnya, mereka berhasil menggelar kegiatan belajar bahasa Inggris yang diikuti oleh 1200 orang siswa, mahasiswa dan masyarakat umum di kabupaten Pidie.
Ini untuk pertama kalinya di Indonesia, dan harus dicatat di Museum Rekor Indonesia, kata Nardi, kemarin, saat menyerahkan penghargaan yang diterima oleh Mr Rusdi, selaku ketua panitia dan inisiator MEC.
Selasa, 29 November 2011
Publikasi Rekor Dunia di Taman Sari
Seorang Tim sedang membagikan brosur pendaftaran rekor dunia kepada pengunjung yang ada di taman sari Banda Aceh.
Masyarakat Aceh sangat antusias dengan pembagian brosur yang dilakukan oleh tim rekor dunia.
Photo pengunjung taman sari Banda Aceh sedang membaca brosur yang dibagikan oleh tim Rekor dunia.
Photo bersama yang dilakukan tim Rekor Dunia setelah pembagian brosur.
Masyarakat Aceh sangat antusias dengan pembagian brosur yang dilakukan oleh tim rekor dunia.
Photo pengunjung taman sari Banda Aceh sedang membaca brosur yang dibagikan oleh tim Rekor dunia.
Photo bersama yang dilakukan tim Rekor Dunia setelah pembagian brosur.
Dukung Aceh Masuk 2 Rekor Dunia
Aceh dikenal krn tsunami, konflik, bhkan ganja...Mari kita ubah citra Aceh dgn 'Dukung Aceh Masuk 2 Rekor Dunia Sekaligus: 'Guinness World Records' & 'Amazing World Records'.
Bidang TRAINING B.INGGRIS 10.000 PESERTA & 500 TRAINER SEDUNIA, di Lap. Blang Pdg, B. Aceh, Sabtu 24 Mar 2012 pkl 14.30 s/d 18.00 pm & follow up 1 bln.
Cuma 20rb, dapat 2 sertifikat dunia, modul, snack & drink + ilmu. Dftar di Mister English Club, peraih MURI. Deretan Hotel Hermes. Batas 29 des 2011
cp. 081377101057
Langganan:
Postingan (Atom)